Minggu, 01 Desember 2013

Cara Menurunkan Berat Badan yang Berbahaya Bagi Tubuh


Memiliki berat badan berlebih memang bisa menimbulkan risiko kesehatan. Jika berencana untuk menurunkan berat badan, sebaiknya hindari cara diet yang berbahaya berikut ini.

Menurunkan berat badan harus dilakukan dengan benar agar tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang cukup dan terhindar dari efek samping penyakit nantinya. Untuk itu hindari cara menurunkan berat badan yang berbahaya bagi tubuh ini, seperti dikutip dari Lifemojo, Rabu (9/11/2011) yaitu:

1. Melewatkan waktu makan atau sengaja menahan lapar
Ketika ingin menurunkan berat badan maka yang terpikir pertama kali adalah mengurangi asupan kalori, tapi bukan berarti harus melewatkan waktu makan dan sengaja menahan lapar.

Meski menurunkan berat badan tapi cara ini bisa mengakibatkan hilangnya otot, mengirimkan sinyal yang salah ke sistem tubuh, kehilangan cairan dalam tubuh serta memperlambat metabolisme.

2. Mengonsumsi ramuan, pil atau suplemen diet
Cara ini terlihat paling mudah dalam menurunkan berat badan. Tapi para ahli mengungkapkan pil, suplemen atau ramuan diet kebanyakan hanya diisi oleh kafein dan bahan diuretik yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan serta elektrolit. Selain itu obat yang dijual bebas ini mungkin tidak sesuai untuk semua orang dan berisiko bagi kesehatan.

3. Membersihkan usus untuk detoksifikasi
Metode ini menurunkan berat badan dengan menghilangkan air dan tinja, tapi tidak untuk lemak. Para ahli mengatakan tubuh memiliki mekanisme detoksifikasi sendiri yang jauh lebih efisien, dan metode ini bisa mengacaukan sistem tubuh.

4. Memuntahkan makanan yang masuk
Para ahli menuturkan isi lambung bersifat asam, jika orang sering muntah maka bisa menyebabkan erosi dan iritasi pada lapisan kerongkongan, mulut, gigi dan gusi yang bisa mengembangkan kanker, serta memicu ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

5. Olahraga secara berlebihan
Berolahraga secara ekstrem bisa menyebabkan peradangan, risiko cedera, ketidakseimbangan elektrolit serta mempengaruhi secara psikologis. Para ahli menyarankan olahraga rutin 3 hari seminggu melalui cardio intens dengan latihan beban atau olahraga 30 menit sebanyak 5 kali seminggu jika hanya cardio intens saja.

6. Menggunakan tembakau
Meski tampaknya sedikit gila, tapi beberapa orang menggunakan produk tembakau untuk turunkan berat badan. Namun tembakau ini membawa risiko lebih besar terhadap penyakit yang mengancam kehidupan seperti impotensi, kanker dan penyakit kronis lainnya dibanding kelebihan berat badan itu sendiri.

Untuk mengetahui cara menurunkan berat badan yang aman dan sehat, tak ada salahnya melakukan konsultasi dengan ahli gizi sehingga bisa diketahui berapa kalori yang dibutuhkan tubuh dan makanan apa saja yang dikonsumsi serta olahraga secara bijaksana.




MANFAAT PROTEIN UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN

Protein ternyata bisa mempengaruhi proses menurunkan berat badan seseorang yang sedang berdiet dan menjaga agar tetap fokus dan menghilangkan kebiasaan ngemil. Berikut ini manfaat protein seperti yang dilansir oleh DailyMail, Minggu (16/10/2011).

Peneliti dari Cambridge University dan University of Sydney merekrut 22 relawan dengan berat badan yang sehat dan berusia antara 18 dan 51 tahun kemudian meminta mereka tinggal dan makan di fasilitas yang telah disediakan.

Kesemua relawan diberi makanan yang terlihat sama, namun sebenarnya memiliki kadar protein yang berbeda. Makanan yang diberikan untuk sarapan adalah muffin gurih, tuna panggang dengan salad untuk makan siang dan pastel isi daging sapi atau spaghetti bolognaise dengan sayuran bersama makanan penutup untuk makan malamnya.

Jumlah lemak diatur agar tetap konstan pada kadar 30 persen dari total kalori dalam makanan, namun kadar karbohidrat disesuaikan pada kadar 45, 50 atau 60 persen dari makanan yang dikonsumsi.

Semua relawan melakukan jumlah latihan fisik yang sama, yaitu berjalan kaki selama satu jam sambil diawasi dan melakukan kegiatan yang sama agar mereka tidak makan karena bosan atau stres.

Masing-masing relawan diminta untuk menilai rasa lapar yang dirasakan pada waktu satu jam setelah makan. Hasilnya, kelompok yang memakan 15 persen protein merasa kenyang dua jam lebih lama dari kelompok yang memakan 10 persen protein.

Orang yang mengkonsumsi 10 persen protein memakan rata-rata 1.036 kalori ekstra per hari atau 260 kalori lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang memakan protein 15 persen. Tidak hanya makan lebih banyak, 70 persen dari kalori tambahan tersebut berasal dari camilan yang dikonsumsi di luar jam makan.

Rata-rata orang dewasa di Inggris memakan sekitar 12 persen protein dari asupan makanan hariannya. Jumlah ini telah dianggap menurun oleh banyak orang akibat digantikannya asupan protein oleh karbohidrat dari makanan olahan.

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manusia memiliki nafsu makan yang sangat kuat terhadap protein. Ketika kadar protein dalam makanan rendah, nafsu makan yang kuat ini dapat mendorong asupan energi yang berlebihan," kata Alison Grosby, peneliti dari University of Sydney.

Untuk menurunkan berat badan, ahli gizi merekomendasikan pengaturan menu makanan dengan komposisi: seperempat dari makanan adalah protein, seperempatnya lagi adalah karbohiodrat dan setengahnya adalah sayuran.

"Memakan sejumlah besar karbohidrat dan lemak seperti yang terkandung dalam minuman bersoda adalah faktor risiko utama obesitas dan mengencerkan kandungan protein sehingga akan meningkatkan nafsu makan. Kami tidak menganjurkan untuk memakan sejumlah besar protein atau menghilangkan asupan karbohidrat sama sekali," kata Dr. Susan Jebb, rekan penulis penelitian sekaligus Kepala Unit Penelitian Nutrisi Manusia di Cambridge.

"Asupan protein sebesar 15 persen dari jumlah makanan harian pasti cukup untuk mencegah orang makan berlebihan dan membantu menurunkan berat badan," imbuh Dr. Jebb 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...